Rabu, 01 Juli 2015

Prinsip – Prinsip Budidaya Udang yang Bertanggung Jawab

Ilustrasi


Mengacu pada “International Principles for Responsible Shrimp Farming 2006”, ada 8 Prinsip yang perlu diperhatikan meliputi :

 ·         Tata Letak Tambak
·         Perencanaan Tambak
·         Pemanfaatan Air
·         Induk dan Benur
·         Pengelolaan Pakan
·         Pengelolaan Kesehatan
·         Keamanan Pangan
·         Tanggung jawab Sosial

 Uraian dari beberapa prinsip utama tersebut yaitu...

Tata Letak Tambak

·         Tambak baru harus dibangun di atas zona inter-tidal (pasang surut).
·         Tidak menebang bakau dan tanaman sensitif di lahan basah.
·         Tidak membangun tambak di lahan pasir atau lahan yang porous sehingga air buangan yang mengandung garam merembes ke lahan pertanian maupun sumber air tawar.
·         Tidak membangun tambak baru di daerah yang melampaui daya dukung yang ada.
·         Mempertahankan daerah penyangga dan jarak antara tambak yang satu dengan yang lain.
·         Mematuhi penggunaan lahan sesuai dengan tata ruang dan pengelolaan pantai.
·         Meningkatkan daya dukung tambak yang ada di daerah pasang surut dan daerah bakau melalui penanaman bakau, serta meninggalkan tambak yang tidak produktif  dan membuat tambak yang lebih produktif di atas daerah pasang surut.

Perencanaan Tambak

·         Memperkecil kemungkinan terjadinya erosi dan salinasi di sekitar tambak yang sedang dibangun, serta melindungi kerusakan daerah penyangga.
·         Memperkecil munculnya pengaruh tanah sulfat-masam selama pembangunan maupun operasional tambak.
·         Menjaga keanekaragaman kehidupan dan memulihkan habitat alami dalam pembangunan tambak.
·         Memperkecil kerusakan area (seperti terciptanya gundukan tanah maupun lubang)
·         Membangun tanggul, saluran dan infrastruktur dengan cara tidak mengganggu tata guna air.
·         Menjauhkan air buangan dari saluran masuk untuk mengindari polusi tambak itu sendiri.

Pemanfaatan Air

·         Tidak menggunakan air tanah (sumur air tawar) untuk mengatur salinitas.
·         Menggunakan air secara efisien dengan cara mengurangi pergantian air.
·         Mengurangi pengeluaran limbah dan endapan ke lingkungan.
·         Mengembalikan kondisi air buangan dengan cara menurunkan kadar nutrien, bahan organik, dan limbah padat kemudian dibuang keluar.
·         Membuat kolam pengendapan (karantina) pada saluran air masuk maupun saluran pengeluaran.
·         Mengelola mutu air dan lahan untuk menjaga kestabilan lingkungan di dalam tambak udang.
·         Mematuhi peraturan dan petunjuk penggunaan air dan buangan limbah.

Induk dan Benur

·         Mencegah dampak negatif akibat penangkapan induk dan benur alam.
·         Memberikan pilihan terhadap species udang lokal dan asli.
·         Menerapkan biosecurity dan karantina untuk memperkecil masuknya bibit penyakit.
·         Menggunakan stok domestikasi apabila memungkinkan.
·         Menebar benur berkualitas baik untuk meningkatkan hasil panen.
·         Mematuhi persyaratan nasional, regional dan internasional terhadap perpindahan dan karantina hewan.

Pengelolaan Pakan

·         Menggunakan pakan yang bermutu.
·         Menggunakan pakan secara efisien.
·         Menghindari sisa pakan.

 Pengelolaan Kesehatan

·         Menerapkan pengelolaan kesehatan untuk mencegah stres dan menitik beratkan pencegahan daripada mengobati.
·         Menjaga biosecurity dan meminimalkan penularan penyakit antara induk, hatchery dan tambak.
·         Menerapkan strategi pengelolaan untuk mencegah penyebaran penyakit intern dan antar tambak.
·         Menggunakan obat yang diperbolehkan (teregistrasi) dan menghindari penggunaan antibiotik.

Keamanan Pangan

·         Tidak menggunakan obat dan bahan kimia yang dilarang.
·         Menggunakan obat dan bahan kimia yang terdaftar.
·         Menerapkan sistem quality control untuk menghasilkan udang yang bermutu dan aman dikonsumsi.
·         Melakukan pengawasan terhadap kebersihan saat panen, penangan dan pengangkutan.


Tanggung Jawab Sosial

·         Menghindari konflik dengan masyarakat sekitar.
·         Memberikan manfaat bagi masyarakat.
·         Menjamin kesejahteraan pekerja
·         Memperkecil resiko bagi petambak kecil yang terlibat dalam tambak udang melalui pelatihan, kursus, dukungan keuangan dan teknik yang sesuai.
·         Mengadakan training bagi petani dan pekerja tentang pelaksanaan budidaya udang yang bertanggung jawab.

Permasalahan

Pada umumnya tambak udang yang dibangun belum memiliki pengolahan limbah (kolam sedimentasi limbah). Bahkan sebagian tambak hingga saat ini ada yang belum memiliki tandon (kolam pengendapan dan penampungan  air masuk).
Sebagian petambak belum menyadari pentingnya menjaga biosecurity.
Masih ada petambak yang menggunakan benur asal induk lokal yang tidak SPF yang penting harganya murah.
Sebagian petambak lebih mengutamakan harga dan waktu pembayaran yang lama (YARNEN) daripada mutu pakan.

0 komentar:

Posting Komentar