Pengertian Kualitas Air
Ilustrasi keadaan perairan
Kualitas air merupakan kandungan yang terdapat pada
perairan yang dilihat dari parameter kimia, fisika, dan biologi.
A.
Parameter kimia
Parameter yang ada
dalam perairan ada 5 diantaranya :
1) Oksigen terlarut (DO/ Disolved oxygen),
Oksigen (O2) adalah salah satu jenis gas terlarut
dalam air dengan jumlah yang sangat banyak, yaitu menempati urutan kedua
setelah nitrogen. Konsentrasi oksigen terlarut berubah-ubah dalam siklus
harian. Pada waktu fajar, konsentrasi oksigen terlarut rendah dan semakin
tinggi pada siang hari yang disebabkan oleh proses fotosintesis, hingga
mencapai titik maksimal lewat tengah hari. Pada malam hari saat tidak terjadi
fotosintesis, pernapasan organisme perairan memerlukan oksigen sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi oksigen terlarut (Kordi dan Andi, 2007).
2)
Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida (CO2) yang terdapat di atmosfer bumi
relatif kecil dengan presentase sekitar 0.033%. Meskipun demikian, keberadaan
karbondioksida di perairan relatif lebih banyak, karena karbondioksida memiliki
sifat kelarutan yang tinggi (Jeffries dan Mills, 1966).
3)
Alkalinitas
Alkalinitas biasa disebut dengan total alkalinitas
yang merupakan gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau berfungsi
sebagai penyangga (buffer) terhadap perubahan pH perairan. Alkalinitas berperan
dalam sistem penyangga (buffer) pH (Susanto, 1993).
4)
Derajat keasaman
(pH)
Derajat keasaman atau pH air menunjukkan aktifitas ion
hydrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hydrogen
(dalam mol per liter) pada suhu tertentu dengan rumus pH = - Log (H)+
5)
Kesadahan
Kesadahan (kekerasan) adalah gambaran bahan logam
divalen (valensi dua). Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun (soap)
membentuk endapan (presipitasi) maupun anion-anion yang terdapat dalam air
membentuk endapat atau karat pada peralatan logam. Pada perairan tawar,
biasanya kation divalen yang paling berlimpah adalah kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg) (Effendi, 2003)
6)
Salinitas
Salinitas adalah kadar garam yang terlarut dalam air,
salinitas mempunyai satuan “per mil (%0), yaitu jumlah berat total (gr).
Salinitas dapat masuk dalam 2 parameter yakni parameter fisika dan kimia. Cara
perhitungan salinitas yang digunakan menentukan suatu parameter, apabila dalam
perhitungan salinitas menggunakan cara lama (perhitungan kadar garam) maka
termasuk parameter kimia. Sedangkan, jika menggunakan alat (refraktomere,
salinometer) maka termasuk dalam parameter fisika.
Salinitaas
suatu perairan dapat sama atau berbeda dengan perairan lainnya, misalnya
perairan darat, laut, dan payau. Kisaran salinitas air laut adalah 30-35 %0,
estuari 5-35 %0 dan air tawar 0,5-5 %0 (Nybakken, 1992).
B.
Parameter Biologi
1)
Produktifitas
Primer (PP)
Produktivitas Primer adalah kemampuan fitoplankton dan
tumbuhan air dalam tumbuh diperairan tambak.produktivitas primer dalam suatu
perairan sangat dipengaruhi oleh kecepatan penguraian dari bahan-bahan organik
yang ada menjadi garam mineral (Afrianto dan Liviawaty, 1998)
2)
Plankton
Istilah plankton pertama kali diperkenalkan oleh
Victor Hansen tahun 1887 untuk membedakan organisme hidup dengan partikel
biotik yang tersuspensi didalam perairan. Ilmu yang memepelajari tentang
plankton dikenal dengan “Planktonologi”, ilmu ini dianggap penting karena
plankton merupakan produsen primer dalam suatu ekosistem.
Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang
hidupnya mengapung, mengambang, atau melayang didalam air yang terbawa oleh
arus karena kemampuan renang yang terbatas. Plankton berbeda dengan nekton yang
berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak tergantung
pada arus (Hutabarat dan Steward, 1985)
C.
Parameter Fisika
1)
Kecerahan
Kecerahan merupakan kemammpuan sinar matahari dalam
menembus badan perairan. Fungsi dari kecerahan yaitu sebagai sumber energi bagi
proses fotosintesis fitoplankton, algae dan tumbuhan air. Alat ukur yang dapat
digunakan dalam menentukan kecerahan salah satunya yaitu Secci disc, sebuah
piringan berukuran antara 20-30 cm yang diberi tongkat ditengahnya dengan skala
ukur. Skala dapat dihitung dengan rumus D sebagai berikut :
dimana :
D = Kedalaman kecerahan air (m)
K1 = Kedalaman secci disc tidak terlihat (m)
K2 = Kedalaman secci disc terlihat (m)
2)
Kedalaman
Perairan mempunyai kriteria kedalaman yang berbeda.
Menurut Effendi (2003), kedalaman kompensasi sangat dipengaruhi oleh kekeruhan
dan keberadaan awan sehingga berfluktuasi secara hari dan musiman. Kedalaman
perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada suatu ekosistem
perairan. Lokasi perairan yang dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan
dasar akibat pengaruh gelombang ataupun arus.
3)
Temperatur / Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas
dinginnya suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah
thermometer. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
mengatur proses kehidupan dan penyerapan organisme. Proses kehidupan vital yang
sering disebut proses metabolisme.
Menurut Effendi (2003), perubahan suhu air berlangsung
lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas yang sangat baik.
Sifat air yang sedemikian rupa memungkinkan air tidak menjadi panas ataupun
dingin dalam seketika.
4)
Arus
Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang
dapat disebabkan oleh tiupan angin, atau karena perbedaan dalam densitas air
atau dapat pula disebabkan oleh gerakan bergelombang panjang (Nontji, 2002).
Arus yang bergerak akan mempengaruhi DO (Disolved Oxygen), persebaran plankton,
dan substrat dasar. Alat ukur yang digunakan dalam menghitung arus yaitu
currentmeter dalam besaran m/s.
Terimaksih, semoga bermanfaat, untuk mencari tahu tentang Sistem Pengelolaan air. silahkan dibaca semoga menambah pemahaman dan pengetahuan.
0 komentar:
Posting Komentar