Selasa, 16 Desember 2014

Kualitas Air dalam suatu Perairan

Pengertian Kualitas Air


Ilustrasi keadaan perairan

Kualitas air merupakan kandungan yang terdapat pada perairan yang dilihat dari parameter kimia, fisika, dan biologi.

    A.            Parameter kimia

Parameter yang ada dalam perairan ada 5 diantaranya :

1) Oksigen terlarut (DO/  Disolved oxygen),

Oksigen (O2) adalah salah satu jenis gas terlarut dalam air dengan jumlah yang sangat banyak, yaitu menempati urutan kedua setelah nitrogen. Konsentrasi oksigen terlarut berubah-ubah dalam siklus harian. Pada waktu fajar, konsentrasi oksigen terlarut rendah dan semakin tinggi pada siang hari yang disebabkan oleh proses fotosintesis, hingga mencapai titik maksimal lewat tengah hari. Pada malam hari saat tidak terjadi fotosintesis, pernapasan organisme perairan memerlukan oksigen sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi oksigen terlarut (Kordi dan Andi, 2007).

2)      Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida (CO2) yang terdapat di atmosfer bumi relatif kecil dengan presentase sekitar 0.033%. Meskipun demikian, keberadaan karbondioksida di perairan relatif lebih banyak, karena karbondioksida memiliki sifat kelarutan yang tinggi (Jeffries dan Mills, 1966).

3)      Alkalinitas

Alkalinitas biasa disebut dengan total alkalinitas yang merupakan gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau berfungsi sebagai penyangga (buffer) terhadap perubahan pH perairan. Alkalinitas berperan dalam sistem penyangga (buffer) pH (Susanto, 1993).

4)      Derajat keasaman (pH)

Derajat keasaman atau pH air menunjukkan aktifitas ion hydrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hydrogen (dalam mol per liter) pada suhu tertentu dengan rumus pH = - Log (H)+

5)      Kesadahan

Kesadahan (kekerasan) adalah gambaran bahan logam divalen (valensi dua). Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun (soap) membentuk endapan (presipitasi) maupun anion-anion yang terdapat dalam air membentuk endapat atau karat pada peralatan logam. Pada perairan tawar, biasanya kation divalen yang paling berlimpah adalah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) (Effendi, 2003)

6)      Salinitas

Salinitas adalah kadar garam yang terlarut dalam air, salinitas mempunyai satuan “per mil (%0), yaitu jumlah berat total (gr). Salinitas dapat masuk dalam 2 parameter yakni parameter fisika dan kimia. Cara perhitungan salinitas yang digunakan menentukan suatu parameter, apabila dalam perhitungan salinitas menggunakan cara lama (perhitungan kadar garam) maka termasuk parameter kimia. Sedangkan, jika menggunakan alat (refraktomere, salinometer) maka termasuk dalam parameter fisika.
 Salinitaas suatu perairan dapat sama atau berbeda dengan perairan lainnya, misalnya perairan darat, laut, dan payau. Kisaran salinitas air laut adalah 30-35 %0, estuari 5-35 %0 dan air tawar 0,5-5 %0 (Nybakken, 1992).

     B.            Parameter Biologi

1)      Produktifitas Primer (PP)

Produktivitas Primer adalah kemampuan fitoplankton dan tumbuhan air dalam tumbuh diperairan tambak.produktivitas primer dalam suatu perairan sangat dipengaruhi oleh kecepatan penguraian dari bahan-bahan organik yang ada menjadi garam mineral (Afrianto dan Liviawaty, 1998)

2)      Plankton

Istilah plankton pertama kali diperkenalkan oleh Victor Hansen tahun 1887 untuk membedakan organisme hidup dengan partikel biotik yang tersuspensi didalam perairan. Ilmu yang memepelajari tentang plankton dikenal dengan “Planktonologi”, ilmu ini dianggap penting karena plankton merupakan produsen primer dalam suatu ekosistem.
Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya mengapung, mengambang, atau melayang didalam air yang terbawa oleh arus karena kemampuan renang yang terbatas. Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak tergantung pada arus (Hutabarat dan Steward, 1985)

    C.            Parameter Fisika

1)      Kecerahan

Kecerahan merupakan kemammpuan sinar matahari dalam menembus badan perairan. Fungsi dari kecerahan yaitu sebagai sumber energi bagi proses fotosintesis fitoplankton, algae dan tumbuhan air. Alat ukur yang dapat digunakan dalam menentukan kecerahan salah satunya yaitu Secci disc, sebuah piringan berukuran antara 20-30 cm yang diberi tongkat ditengahnya dengan skala ukur. Skala dapat dihitung dengan rumus D sebagai berikut :

,



dimana :

D = Kedalaman kecerahan air (m)
K1 = Kedalaman secci disc tidak terlihat (m)
K2 = Kedalaman secci disc terlihat (m)

2)      Kedalaman

Perairan mempunyai kriteria kedalaman yang berbeda. Menurut Effendi (2003), kedalaman kompensasi sangat dipengaruhi oleh kekeruhan dan keberadaan awan sehingga berfluktuasi secara hari dan musiman. Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada suatu ekosistem perairan. Lokasi perairan yang dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan dasar akibat pengaruh gelombang ataupun arus.

3)      Temperatur / Suhu

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyerapan organisme. Proses kehidupan vital yang sering disebut proses metabolisme.
Menurut Effendi (2003), perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas yang sangat baik. Sifat air yang sedemikian rupa memungkinkan air tidak menjadi panas ataupun dingin dalam seketika.

4)      Arus


Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, atau karena perbedaan dalam densitas air atau dapat pula disebabkan oleh gerakan bergelombang panjang (Nontji, 2002). Arus yang bergerak akan mempengaruhi DO (Disolved Oxygen), persebaran plankton, dan substrat dasar. Alat ukur yang digunakan dalam menghitung arus yaitu currentmeter dalam besaran m/s.

Terimaksih, semoga bermanfaat, untuk mencari tahu tentang Sistem Pengelolaan air. silahkan dibaca semoga menambah pemahaman dan pengetahuan.

0 komentar:

Posting Komentar