Skema Sistem Budidaya Double Bottom Filter
ilustrasi
Melanjutkan artikel yang
sebelumnya,
Untuk sistem pergantian yang ketiga, atau
dibilang yang terakhir (menurut pengetahuan penulis). Sistem pergantian air ini
disebut dengan “Double Bottom Filter”
atau bisa dikatan sistem resirkulasi yang ada didalam media. Adapun menurut
beberapa ahli, Lawson
(1995), menyatakan bahwa komponen sistem resirkulasi adalah filter mekanik,
filter biologi, filter kimia. Salah satu bentuk sistem resirkulasi sederhana
ialah double bottom filter. Filter
fisik berguna untuk menyaring kotoran ataupun partikel yang terdapat dalam
media budidaya. Filter biologi berfungsi untuk menguraikan amoniak dan nitrogen
dengan bantuan nitro bakteri (Nitrosomonas
dan Nitrobacter sp), proses ini
memerlukan waktu sekitar 10 - 15 hari setelah sistem diisi air dan mulai
beroperasi. Bakteri Nitrosomonas
mengubah amoniak menjadi nitrit dan Nitrobacter
sp mengubah nitrit menjadi nitrat yang tidak berbahaya. Menurut Spotte (1970),
bahwa filter kimiawi dilakukan oleh zeolit dengan metode pertukaran ion yang
terjadi pada permukaan zeolit, yaitu ion bebas yang terdapat dalam air diikat
oleh zeolit. Pada sistem double bottom filter, filter fisik, biologi dan kimia
dilakukan oleh zeolit dengan bantuan tekanan udara yang masuk dari aerasi.
Membuat sistem double bottom filter memiliki beberapa tahap
dalam pembuatannya,
1) Persiapkan
akuarium,
·
Bersihkan akuarium (cuci dengan sabun,)
·
Bilas akuarium dan diisi dengan air,
·
Air di akuarium diberi metylen blue (biarkan selama satu hari,)
·
Cuci akuarium lalu bilas.
2) Pemasangan
sistem double bottom filter,
·
Pasang undergravel
disisi akuarium,
·
Masukkan batu aerator dalam spatula
(digabung undergravel),
·
Spatula dihubungkan dengan pipa,
·
Diatas undergravel
disusun, dakron, pasir malang, batu zeolite,
dan batu alam,
·
Selanjutnya isi air kembali dan nyalakan aerator agar sirkulasi berjalan.
Mudah kan? Silahkan
dicoba dirumah, J terimakasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Posting Komentar